Kamis, September 06, 2007

HAKEKAT SEBUAH KEHIDUPAN

Dahulu kala, hiduplah seorang raja muda yang adil dan bijaksana. Raja itu bernama Sultan Salahuddin al-Ayyubi. Sang Raja dikenal sangat mencintai rakyatnya dan sangat mulia kepribadiannya. Wilayah Kekuasaannya terbentang dari Timur ke Barat. Semua kemewahan, populiritas dan kewibawaan sudah beliau dapatkan. Suatu hari, sang Raja merasa jenuh dengan kehidupan istana yang serba mewah. Lantas beliau berpikir tentang hakekat kehidupan manusia ini.
Berbulan-bulan sang Raja berpikir dan merenung tentang misteri ini, namun tak sebuah jawaban pun yang kunjung datang. Akhirnya, sang Raja meminta para cediakawan dan ulama untuk menuliskan tentang sejarah orang-orang besar yang pernah hidup di muka bumi ini. Dalam waktu 10 tahun, datanglah para ulama dan sejarawan membawakan puluhan ribu buku yang di bawa oleh puluhan ekor unta dan keledai. Tentunya, sang Raja merasa tidak mampu membaca buku sebanyak itu. Maka beliau meminta kepada mereka untuk meringkaskannya. Waktu terus berlalu, sang raja terus menerus merenung dan berpikir, namun misteri pun belum terungkap dan tabir pun belum tersingkap.
Sepuluh tahun berikutnya, kembalilah para ulama membawakan buku yang hanya di terdiri dari beberapa puluhan jilid. Usia Raja yang semakin tua, membuat beliau uzur untuk membaca buku yang berpuluh puluh jilid itu. Namun, semangat ingin menyingkap tabir misteri kehidupan manusia dimuka bumi ini tak kunjung surut. Sehingga sang Raja meminta kembali untuk meringkaskannya dalam sebuah buku yang bisa di baca di setiap saat.
Akhirnya, tersusunlah sebuah buku yang berharga; kertas dan sampul bukunya merupakan kertas termahal dan tintanya terbuat dari emas murni. Sungguh sayang, sang Raja sudah uzur dan terbaring di atas pembaringan menunggu detik-detik ajal yang menjemput. Sang Raja memberikan isyarat kepada para ulama untuk membisikkan ke telinganya inti dari kandungan buku tersebut. Salah seorang ulama maju dan sambil berbisik menyampaikan hakekat kehidupan ini hanya dengan tiga kata. Sesungguhnya hakekat kehidupan manusia ini diawali dari sebuah kelahiran kemudian tumbuh dan berkembang dewasa dan akhirnya mati. Itulah hakekat kehidupan manusia sebenarnya.
Orang yang besar adalah orang yang lahirnya membuat orang tersenyum, hidupnya bermanfaat bagi orang lain dan ketiadaannya di dibanjiri dengan tetesan air mata. Hidup hanya sekali, maka ukirlah sejarah kehidupan ini dengan tinta emas yang selalu dikenang manusia sesudahnya. Jasad orang besar di muka bumi ini sudah hancur di telan bumi, namun nama mereka tidak mampu di telan zaman. Kapankah kita menjadi orang besar ?


Tidak ada komentar: